Daftar UMP Nusa Tenggara Barat Hingga 2022 -Melihat dari tumbuh kembangnya perekonomian di Provinsi Nusa Tenggara Barat di triwulan III tahun 2021 yang menurun dari tahun sebelumnya. BI NTB menganalisis lambatnya ekonomi NTB karena beberapa penyebab antara lain, dampak dari peraturan pemerintah dalam penetapan PPKM. Dengan ini berdampak pula pada pertumbuhan ekonomi di NTB.
Perkembangan UMP Nusa Tenggara Barat Tiap Tahun
Dampak penetapan PPKM yang diberlakukan di seluruh wilayah Indonesia, memang mengancam berbagai hal salah satu diantaranya adalah UMP Nusa Tenggara Barat yang mengalami pertimbangan. Pada hasil putusan perhitungan data pertumbuhan ekonomi dan inflasi serta data pendukung, Pemprov NTB telah memutuskan kenaikan UMP 2022 sebesar Rp. 2.207.212.
Geografis Provinsi
Nusa Tenggara Barat memiliki dua pulau besar yang diantaranya Lombok dan Sumbawa dengan ratusan pulau kecil lainnya. NTB juga mempunyai luas wilayah seluas 20.153.15 km dengan letak diantara 115 derajat 46’ hingga 119 derajat 5 bt DAN 8 derajat 10’ hingga 9 derajat g5’ LS. NTB pun terbagi dengan batasan-batasan wilayah diantaranya:
- Selatan: Samudera Hindia
- Barat: Bali dan Selat Lombok
- Timur: Nusa Tenggara Timur dan Selat Sape
- Utara: Laut Flores dan Laut Jawa
Perekonomian Provinsi
Perekonomian Provinsi NTB jika dilihat dari catatan di setiap triwulan II hingga III di tahun 2021 menunjukan pergerakan yang cukup baik. Bahkan berdasarkan PDRB pada triwulan II mencapai Rp. 35.44 triliun dan disisi produksi melaju hingga capai 64,20% sedangkan di triwulan I tumbuh sebesar 6,63% (q to q). sementara di sisi pengeluaran, tumbuh sebesar 115,51%.
Penunjang Perekonomian Provinsi
BI telah menganalisa adanya pertumbuhan ekonomi di provinsi Nusa Tenggara Barat di kuartal IV tahun 2021 akan mengalami perbaikan di kisaran 5,01 hingga 5,815 (yoy) dengan penunjang ajang world Superbike yang diadakan di sebuah sirkuit kawasan Lombok (Mandalika). Pergerakan tersebut di November akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi NTB.
Pendukung UMP Perekonomian Provinsi
Membaiknya sektor pertumbuhan ekonomi di NTB menurut besaran skalar PDBR dan LU yang tumbuh di beberapa sector seperti pertanian, konstruksi, perdagangan besar dan ecer menjadi pendukung ekonomi NTB di tahun 2021. Selain itu sektor peternakan dan pertanian pun memberi sumbangan di kuartal ke III. Ada pun sector pendukung lainnya adalah konsumsi RT dan inflasi.
Perkembangan UMP Tiap Tahun
Menurut informasi di atas Anda sudah bisa mengambil kesimpulan bahwa kenaikan UMP Nusa Tenggara Barat tahun 2022 ini berkat kontribusi perekonomian yang mulai membaik selama 2021 dengan dukungan segenap sector. Adapun data 3 tahun terakhir yang menjelaskan pertumbuhan UMP setiap tahunnya antara lain sebagai berikut ini.
| No. | Tahun | Nilai |
|---|---|---|
| 1 | 2018 | Rp. 1.825.000 |
| 2 | 2019 | Rp. 2.012.610 |
| 3 | 2020 | Rp. 2.183.883 |
| 4 | 2021 | Rp. 2.183.883 |
| 5 | 2022 | Rp. 2.207.212 |
Tahun 2019
Di tahun 2019 Pemprov Nusa Tenggara Barat menetapkan kenaikan UMP di provinsinya sebesar 1-,28% atau naik menjadi Rp. 2.012.610 dari tahun sebelumnya. Kenaikan sebesar Rp. 187.610 dari ump tahun sebelumnya Rp. 1.825.000 tentunya hal ini menjadi angin segar bagi segenap buruh dan pekerja.
Tahun 2020
Melalui kesepakatan bersama dengan menghitung pertumbuhan perekonomian dan inflasi serta data pendukung, Pemprov Nusa Tenggara Barat memberikan penetapan UMP pada tahun 2020 ini sebesar Rp. 2.183.883.
Tahun 2021
Dan di tahun 2021 sesuai dengan ketetapan yang dibuat oleh segenap pihak terkait, Pemprov NTB mengumumkan bahwa penetapan UMP 2021 sebesar Rp. 2.83.883 atau tidak naik sepeserpun dari tahun 2020. Keputusan ini sudah melalui pertimbangan dari berbagai pihak terkait.
Jadi itulah sekiranya pembahasan di atas tentang perkembangan UMP Nusa Tenggara Barat dari tiap tahunnya. Semoga bermanfaat untuk Anda yang sudah membaca dan terimakasih.
