5 Contoh Surat Kuasa Pengambilan Gaji – Tiba waktunya gajian merupakan waktu yang pastinya semua orang tunggu-tunggu selama menjalani 22 hari masa kerja, tetapi sayangnya ada hal yang membuat Anda mungkin tidak bisa mengambil upah pada saat hari H karena alasan tertentu.
Jika Anda mengalami hal ini maka tak perlu khawatir, sebab Anda dapat membuat surat kuasa pengambilan gaji yang dititipkan kepada orang percaya.
Surat kuasa tersebut nantinya dapat dipakai guna mengambil upah yang bisa diwakili oleh keluarga atau sahabat. Jadi Anda tetap dapat menerima uang gajian walaupun tak bisa datang ke tempat kerja secara langsung.
Mengambil gaji di ruang personalia atau HRD mungkin merupakan cara lama yang masih dilakukan oleh perusahaan saat itu, namun sekarang setiap karyawan bisa menerima gaji dengan mudah jika telah memiliki nomor rekening bank.
Tetapi mengenai surat kuasa ini tetap tak dapat dibuat secara massal dan diberikan dengan sembarangan orang. Tentunya tetap ada aturan yang benar. Lantas apa saja aturan surat kuasa tersebut?. Berikut ulasannya.
Alasan Dibutuhkan Surat Kuasa
Macam-macam perusahaan pasti memiliki kebijakan yang berbeda-beda. Walaupun kini pemberian gaji bisa melalui transfer secara langsung ke rekening pribadi karyawan. Tetapi tetap saja masih ada sejumlah perusahaan yang memberikan gajinya kepada para karyawan secara manual.
Jadi apabila Anda mengalami suatu halangan dan tidak bisa ngambil upah, solusinya adalah Anda dapat membuat surat kuasa pengambilan gaji ini.
Isi Surat Kuasa Pengambilan Gaji
Kedengarannya membuat surat kuasa tidaklah sulit padahal ada banyak yang perlu diperhatikan. Supaya kita bisa membuatnya, yang benar dan tidak asal-asalan terutama mengenai isinya. Berikut adalah isi surat pengambilan gaji, antara lain:
Lampiran judul dan nomor surat
Ketika Anda membuat surat kuasa pengambilan gaji, maka jangan sampai lupa lampirkan judul dan nama suratnya. Sebab Hal inilah yang dapat membedakan surat kuasa dengan surat biasa lainnya.
Tetapi ada sejumlah aturan yang tidak mewajibkan Anda melampirkan nomor surat, sebab surat kuasa ini memang dibuat secara pribadi bukan atas nama perusahaan atau instansi.
Nama pembuat surat kuasa
Tentu saja Anda harus mengisi nama lengkap sesuai dengan kartu identitas. Hal ini sangat penting sebab Anda merupakan seorang yang memberikan kuasa. Jadi nama Anda harus ada di dalam isi surat dan di tempat tanda tangan.
Mengisi identitas pemberi dan penerima kuasa secara lengkap
Identitas tersebut meliputi nama pemberi kuasa dan penerima kuasa, alamat rumah tempat tanggal lahir hingga nomor KTP atau SIM.
Informasi mengenai keperluan
Anda juga harus mengisi keterangan keperluan atau tujuan di dalam surat kuasa tersebut. Seperti Anda hendak memberikan kuasa kepada salah satu anggota keluarga misalnya ayahanda yang bernama Hendra untuk mengambil gaji bulanan Anda.
Tanggal serta waktu pembuatan
Anda tidak boleh lupa menuliskan tanggal dan waktu pembuatan surat kuasa. hal ini sangat penting supaya bisa menghindari adanya kesalahan atau manipulasi. Anda juga sebaiknya memakai kata-kata yang mudah dipahami dan tidak terlalu baku, jadi usahakan tidak menggunakan kalimat yang terlalu berbelit-belit yang nantinya bisa membuat orang yang membacanya pusing.
Berikut beberapa contoh yang dapat anda gunakan sebagai refrensi:
Demikianlah ulasan mengenai surat kuasa. Semoga bermanfaat!